Selasa, 27 September 2016

"Kita Adalah Saudara"


Assalamualaikum wr wb

"KITA ADALAH SAUDARA"

LPB MUH. KEB. LAMA Bekerjasama dengan PC IPM KEB LAMA membuka posko bencana alam di depan sekretariat PC IPM KEB LAMA (Bawah masjid Nurul Amal) untuk penggalangan bantuan, baik berupa Dana maupan Barang yang nantinya aka disalurkan ke LOKASI BENCANA DI GARUT, SUMEDANG dan sekitarnya.

" Sedikit kepeduliaan kita, Besar untuk Mereka"

Contact Person 
Ambar ( 08974842519 )
Wahyu (08561685171)

Note: harap di sebarluaskan info demi saudara kita. Posko kami buka mulai tgl 27 September 2016 (hari ini) sampai 28 September 2016 (Besok)

Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun
Wassalamualaikum. wr.wb

Minggu, 11 September 2016

Selamat Hari Raya Idul Adha 1437 H


SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 10 DZULHIJJAH 1437 H

MARI BERKORBAN SEBAGIAN REZEKI KITA UNTUK MEREKA YANG MEMBUTUHKAN

Allah SWT berfirman:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
"Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)."
(QS. Al-Kausar: Ayat 2)

Kamis, 08 September 2016

Haedar Nashir : Kesenjangan Sosial Merupakan Bagian dari Luruhnya Bangsa Indonesia


MUHAMMADIYAH.OR.ID, BENGKULU- Saat ini bangsa Indonesia tengah mengalami peluruhan nilai-nilai kebangsaan, baik dari segi pondasi cita-cita berbangsa, maupun nilai-nilai karakter bangsa.

“Kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia saat ini merupakan bagian dari luruhnya nilai-nilai kebangsaan dan karakter bangsa,” ucap Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, Selasa malam (6/9) dalam Pembukaan Rapat Koordinasi (Rakornas) Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Muhammadiyah di Gedung Semarak, Provinsi Bengkulu.

“Kalau kita memiliki energi positif untuk memecahkan masalah kesenjangan sosial ini dengan berbagi dengan bangsa lain, saya yakin masalah ini akan terpecahkan,” ucap Haedar.

Kembali dilanjutkan oleh Haedar, luruhnya nilai-nilai solidaritas turut mempengaruhi kesenjangan sosial. “Mereka yang memiliki aset dan harta yang berlebih saat ini kurang memiliki rasa untuk berbagi, rasa solidaritas kebangsaannya telah pudar. Namun selalu mengeruk keuntungan sebesar-besarnya,” lanjut Haedar.

“Jika kesenjangan sosial terus dibiarkan akan mengakibatkan keresahan di masyarakat,” ujar Haedar.

Kembali ditambahkan Haedar, bangsa ini akan berkemajuan jika kepemimpinan di tubuh bangsa ini dari pusat hingga daerah memiliki pemikiran yang propetif dan transformatif, yaitu kepemimpinan yang sadar akan nilai-nilai berharga di dalam kehidupan berbangsa, termasuk nilai-nilai agama, dan nilai-nilai pancasila.

Seorang pemimpin harus memiliki tiga hal penting, Pertama yaitu mampu memobilisasi kemampuan yang dimiliki oleh daerah dan bangsa. “Kedua yaitu kepemimpinan yang memiliki agenda perubahan, yaitu pemimpin yang mengetahui posisi dimana dia berada, dan bagaimana dia bergerak kedepan, bukan sekedar kepemimpinan yang pragmatis,” ucap Haedar.

Ketiga yaitu kepemimpinan yang mampu memproyeksikan masa depan. “Hal ini berhubungan dengan visi, mau dibawa kemana bangsa ini,” tambah Haedar.

Selain itu, Haedar mengungkapkan, Muhammadiyah hadir untuk mencerahkan umat dan bangsa dengan spirit yang dinamis. “Muhammadiyah terus bergerak dan tumbuh kembang sebagai organisasi besar, dibalik kekurangan yang dimiliki, Muhammadiyah akan terus mengambil peran dalam mengentaskan kesenjangan dan luruhnya nilai-nilai kebangsaan yang terjadi,” tutup Haedar.

Pengajian Inovatif Bantu Kembangkan Cabang dan Ranting Muhammadiyah di Daerah


MUHAMMADIYAH.OR.ID, BENGKULU- Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Muhammadiyah saat ini tengah gencar mengembangkan Cabang dan Ranting Muhammadiyah di daerah-daerah, guna dapat menyalurkan dakwah Muhammadiyah lebih luas.

Cara yang dapat dilakukan LPCR dalam mengembangkan cabang dan ranting di daerah yaitu dengan menghidupkan pengajian, seperti disampaikan Ahmad Dahlan Rais, Ketua PP Muhammadiyah, Rabu (7/9) dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) LPCR di Bengkulu.

“Pengajian merupakan cara lama yang telah digunakan oleh Muhammadiyah dalam menyebarkan dakwah, dan melalui pengajian ini dirasa cukup efektif,” ucap Dahlan.

Kembali dilanjutkan oleh Dahlan, harus ada konsep pembaharuan di pengajian-pengajian yang diselenggarakan, jangan lah pengajian yang monoton.

“Pengajian yang memiliki kreatifitas dan inovatif dan menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat, jika pengajiannya monoton maka akan semakin ditinggalkan,” tutur Dahlan.

Kembali ditambahkan Dahlan, kehadiran LPCR positif, sedikit banyak dapat menggerakan, “Lomba ranting, cabang dan daerah semakin ada perkembangan, semakin ada kriteria, dan LPCR harus tetap konsisten dalam melakukan pengembangan cabang dan ranting ini,” tutup Dahlan. 

Selasa, 06 September 2016

Sambut dan Sukseskan !!!


Sambut dan Sukseskan !!!

MUKTAMAR XX IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
"Menggerakan Daya Kreatif, Mendorong Generasi Berkemajuan"

Samarinda, 12 - 16 Shafar 1438 H / 12 - 16 November 2016 M

#salamaksi #ipmkeblama

Selamat Ketua Terpilih Periode 2015 - 2020


Selamat kepada ayahanda-ayahanda yang sukses bermusyawarah. Dan Selamat pula kepada Ayahanda Sukhaemi menjadi Ketua Terpilih PC Muhammadiyah Kebayoran Lama Masa Jabatan 2015 - 2020
#salamaksi #ipmkeblama