Selasa, 27 Desember 2016

Muhammadiyah Desak PBB Fasilitasi Gencatan Senjata Di Aleppo

JAKARTA – Muhammadiyah sangat prihatin dengan situasi yang terjadi di Aleppo saat ini. Menurut Abdul Mu’ti, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, situasi yang terjadi sudah sangat berbahaya, dan kerusakan Aleppo bukan hanya persoalan berapa orang yang meninggal dunia, tetapi yang paling parah yaitu kerusakan peradaban dunia yang ada di Aleppo.

Situasi yang saat ini tengah melanda Suriah khususnya Aleppo murni permasalahan politik. Menurut Mu’ti peperangan yang terjadi di Suriah jangan lah dibawa ke ranah agama.

“Peperangan yang terjadi bukan antara kaum Syiah dan Suni, tapi lebih merupakan kepentingan politik rezim Bashar al Assad dengan oposisi,” ujar Mu’ti ketika dimintai tanggapannya oleh redaksi Muhammadiyah.or.id, Jumat (16/12).

“Situasi yang semakin mencekam semakin merusak peradaban yang terjadi di Aleppo, termasuk warisan peradaban Islam,” ucap Mu’ti.

Banyaknya masyarakat yang tidak berdosa menjadi korban kekerasan dan peperangan antara pemerintahan yang berkuasa dengan oposisi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah cepat, yang perlu dilakukan oleh dunia, khususnya PBB.

“PBB harus bergerak cepat untuk mempertemukan kedua belah pihak, dan memfasilitasi untuk menghentikan guncatan senjata yang terjadi saat ini,” terang Mu’ti.

Selain itu, Mu’ti menambahkan, perlu adanya upaya-upaya negara lain untuk bersedia menampung korban dan juga para pengungsi dari Suriah. “Diperlukan bantuan dari berbagai belahan dunia, untuk menyelamatkan para korban. Tentu harus ada kebijakan-kebijakan baru dari negara-negara yang masih menolak korban Aleppo untuk segera turun tangan membantu,” ucapnya.

Mu’ti juga menyayangkan campur tangan negara lain yang semakin memperkeruh situasi yang ada di Aleppo. “Sesungguhnya yang berperang bukan hanya antara warga Suriah dengan pemerintah, melainkan ada turut serta negara-negara yang memiliki kepentingan politik, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan rezim yang saat ini tengah berkuasa,” ujarnya.

Diakhir, Mu’ti juga megatakan bahwa pemerintah Indonesia harus segera mengambil sikap dengan situasi yang terjadi di Aleppo saat ini. “Pemerintah, baik melalui Presiden Joko Widodo maupun Menteri Luar Negeri harus segera mengambil sikap dalam situasi yang terjadi di Aleppo saat ini,” tutup Mu’ti.

Sumber : menara62.com

0 komentar:

Posting Komentar