Selasa, 27 Desember 2016

Mata Pelajaran Yang Diujikan Dalam Ujian Nasional

JAKARTA – Tahun 2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan tetap menerapkan ujian nasional (UN), sekaligus meningkatkan mutu ujian sekolah dengan menggantinya menjadi ujian sekolah berstandar nasional (USBN). Salah satu hal yang berbeda pada ujian nasional (UN) dan ujian sekolah tahun 2017 dengan tahun sebelumnya adalah mata pelajaran yang diujikan pada tingkat SMA.

Sebelumnya, pada UN tingkat SMA terdapat enam mata pelajaran (mapel) yang diujikan, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan tiga mata pelajaran sesuai jurusan. Untuk jurusan IPA, ditambah mapel Fisika, Kimia, dan Biologi; untuk jurusan IPS, ditambah mapel Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi; dan untuk jurusan Bahasa, ditambah mapel Sastra Indonesia, Antropologi, dan Bahasa Asing.

Menariknya, pada UN 2017 untuk tingkat SMA nanti, hanya ada empat mapel yang diujikan, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan satu mapel pilihan sesuai jurusan. Siswa dibebaskan memilih satu di antara tiga mapel dalam jurusannya sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Namun, untuk USBN, ketiga mapel yang ada dalam tiap jurusan (IPA/IPS/Bahasa) tersebut tetap menjadi mapel yang diujikan. Ada enam mapel yang akan diujikan dalam USBN tingkat SMA. Selain tiga mapel berdasarkan jurusan, USBN juga akan menguji siswa untuk mapel Pendidikan Agama, PPKN, dan Sejarah.

Untuk mapel UN tingkat SMP pada tahun 2017 tidak berbeda dengan tahun sebelumnya. UN tingkat SMP akan menguji mapel Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan IPA. Kemudian mapel yang akan diujikan dalam USBN tingkat SMP adalah Pendidikan Agama, PPKN, dan IPS.

Ujian Nasional (UN)  tingkat SMK pada tahun 2017 juga tetap menguji empat mapel, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan. Kemudian mapel yang akan diujikan dalam USBN tingkat SMK adalah Pendidikan Agama, PPKN, dan Keterampilan Komputer.

Sumber : menara62.com

Muhammadiyah Desak PBB Fasilitasi Gencatan Senjata Di Aleppo

JAKARTA – Muhammadiyah sangat prihatin dengan situasi yang terjadi di Aleppo saat ini. Menurut Abdul Mu’ti, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, situasi yang terjadi sudah sangat berbahaya, dan kerusakan Aleppo bukan hanya persoalan berapa orang yang meninggal dunia, tetapi yang paling parah yaitu kerusakan peradaban dunia yang ada di Aleppo.

Situasi yang saat ini tengah melanda Suriah khususnya Aleppo murni permasalahan politik. Menurut Mu’ti peperangan yang terjadi di Suriah jangan lah dibawa ke ranah agama.

“Peperangan yang terjadi bukan antara kaum Syiah dan Suni, tapi lebih merupakan kepentingan politik rezim Bashar al Assad dengan oposisi,” ujar Mu’ti ketika dimintai tanggapannya oleh redaksi Muhammadiyah.or.id, Jumat (16/12).

“Situasi yang semakin mencekam semakin merusak peradaban yang terjadi di Aleppo, termasuk warisan peradaban Islam,” ucap Mu’ti.

Banyaknya masyarakat yang tidak berdosa menjadi korban kekerasan dan peperangan antara pemerintahan yang berkuasa dengan oposisi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah cepat, yang perlu dilakukan oleh dunia, khususnya PBB.

“PBB harus bergerak cepat untuk mempertemukan kedua belah pihak, dan memfasilitasi untuk menghentikan guncatan senjata yang terjadi saat ini,” terang Mu’ti.

Selain itu, Mu’ti menambahkan, perlu adanya upaya-upaya negara lain untuk bersedia menampung korban dan juga para pengungsi dari Suriah. “Diperlukan bantuan dari berbagai belahan dunia, untuk menyelamatkan para korban. Tentu harus ada kebijakan-kebijakan baru dari negara-negara yang masih menolak korban Aleppo untuk segera turun tangan membantu,” ucapnya.

Mu’ti juga menyayangkan campur tangan negara lain yang semakin memperkeruh situasi yang ada di Aleppo. “Sesungguhnya yang berperang bukan hanya antara warga Suriah dengan pemerintah, melainkan ada turut serta negara-negara yang memiliki kepentingan politik, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan rezim yang saat ini tengah berkuasa,” ujarnya.

Diakhir, Mu’ti juga megatakan bahwa pemerintah Indonesia harus segera mengambil sikap dengan situasi yang terjadi di Aleppo saat ini. “Pemerintah, baik melalui Presiden Joko Widodo maupun Menteri Luar Negeri harus segera mengambil sikap dalam situasi yang terjadi di Aleppo saat ini,” tutup Mu’ti.

Sumber : menara62.com

Riwayat Pengajian Wal’Ashri KH. Ahmad Dahlan

YOGYAKARTA- Berbicara mengenai perjalanan hidup sosok KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah tidak pernah tergerus oleh waktu. Bahkan tidak jarang masih banyak warga Muhammadiyah, maupun masyarakat secara luas belum mengetahui kisah-kisah inspiratif dari KH. Ahmad Dahlan. Salah satunya yaitu cerita mengenai pondok yang didirikan KH. Ahmad Dahlan ketika mengajarkan Surah Wal’Ashri kepada santri-santrinya.

Setelah pulang dari Makkah (sekitar tahun 1904) KH. Ahmad Dahlan mendirikan pondok dan mulai mengajarkan agama dimulai dari mengajarkan Surat Wal ‘Ashri. Seperti disampaikan Syukri AR, Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah pondok pengajian Wal ‘Ashri ini sering luput dari pengamatan para peneliti sosiolog, maupun antropolog. Mengapa ? Karena menurut Syukri mereka (murid-murid Wal ‘Ashri) tidak vokal.

“Menurut Kyai Djazuli, salah seorang guru Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta tahun 1926 - 1954, jauh sebelum mendirikan Muhammadiyah, KHA Dahlan mengajarkan Wal ‘Ashri itu cukup lama, yaitu mencapai sekitar 8 bulan, jadi lebih lama dari ketika mengajarkan Al Ma’un yang sampai sekitar 3 bulan,” terang Syukri ketika ditemui redaksi Muhammadiyah.or.id Senin (26/12).

Menurut Syukri, KH. Dahlan mengajarkan Wal ‘Ashri di mana-mana, dan selalu diulang-ulang kepada murid-muridnya. Sampai-sampai di Pekalongan, dulu,  beliau (KH. Dahlan) dikenal dengan sebutan “Kyai Wal ‘Ashri’.

“KH. Dahlan mengulang-ulang surat itu  supaya murid-muridnya mengamalkannya, bukan hanya menghapalkan,” ujar Syukri.

Tujuan dari pengajian Wal ‘Ashri tersebut menurut Syukri yaitu, Pertama, agar murid-muridnya menggunakan waktu sebaik-baiknya (tidak nganggur). Kedua, agar murid-muridnya suka mengisi waktu dengan  melakukan amal saleh (amal kebajikan). Ketiga, agar dengan mengisi waktu untuk belajar itu murid-muridnya menjadi pandai dan berpikiran maju. Karena al ‘ashri  itu sendiri salah satu artinya ‘modern’, ‘selalu baru’ atau ‘up to date’.

Keempat, agar murid-muridnya tidak suka ‘ngrasani’ (menggunjing) dan saling mencela. Kelima, agar murid-muridnya  suka saling mengingatkan, meluruskan dengan cara yang baik, sabar bila melihat dan mengetahui temannya berbuat keliru atau salah.

“Jadi dengan mendalami, mengamalkan dan membudayakan pemanfaatan waktu itu diharapakan murid-muridnya bisa menjadi orang yang selalu efisien menggunakan waktu, tepat waktu (disiplin), selalu melakukan amal saleh secra kreatif, dan selalu kritis dan melakukan tausyiah dengan cara yang santun dan menarik,” terang Syukri.

Riwayat Pengajian Ibu-Ibu Wal ‘Ashri di Kauman

Atas usul Nyai Dahlan,   KH. Dahlan juga mengadakan  pengajian Wal ‘Ashri untuk perempuan guna membina (memajukan) buruh-buruh perempuan (tukang-tukang  ngecap, mbatik, ngetel,  medel,  ngerok, mbironi) dan anak-anak perempuan yang tidak mampu sekolah.

“Mereka yang dulunya nganggur dan suka ngrumpi dikumpulkan dan diberi pelajaran agama.  Pada masa itu pengajian Wal ‘Ashri di Kauman diadakan sesudah bakda ‘Ashar,” terang Syukri.

Ketika KH. Dahlan wafat pengajian tersebut diasuh sendiri oleh Nyai Dahlan di bawah bimbingan ketua-ketua Muhammadiyah seperti,  KH. Ibrahim, KH. Hisyam, KH. Mas Mansur dan dijadikan bagian kegiatan Aisyiyah.

“Semangat mengisi dan memanfaatkan waktu dengan melakukan amal saleh ini oleh KH.Dahlan selalu ditekankan agar  murid-muridnya (warga Muhammadiyah) tidak rugi (tidak kehilangan waktu).  Sehingga karena semangat beramalnya yang kuat,   dulu Muhammadiyah di mana-mana melakukan berbagai amalan, sehingga Muhammadiyah dulu dikenal sebagai ‘gerakan amal saleh’,” tutup Syukri. 

Sumber : muhammadiyah.or.id

MDMC dan Lazismu Kembali Kirimkan Relawan untuk Banjir Bima

BIMA - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) kembali mengirim tim sebanyak 20 relawan pada hari kelima banjir bandang di kota Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk melakukan penanganan pada Ahad, (25/12).

Kedua puluh relawan tersebut berasal dari Muhammadiyah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Dompu dan Mataram yang dikirim untuk memperkuat posko Muhmmadiyah yang telah beroperasi sejak Sabtu (24/12) di RS PKU Muhammadiyah Bima.

Tugas pokok dari masing-masing relawan ini diantaranya tim medis dan teknisi dari Jawa Timur memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak akibat banjir, dua tim SAR Air dari Jawa Timur dan Jawa Tengah beserta perahu karet membantu proses evakuasi warga di daerah yang masih tergenang banjir,  sementara relawan dari Mataram membawa logistik dan perlengkapan dapur umum dan dari Yogyakarta untuk pemulihan rumah sakit.

Sebelumnya RS PKU Muhammadiyah Bima juga sempat terdampak banjir di lantai dasar yang menyebabkan 95 persen pelayanan kesehatan tidak berfungsi. Namun berkat bantuan dan dukungan relawan dari Dompu, Mataram dan Jawa Timur, pembersihan dan pengaktifan posko penanggulangan bencana di RS PKU Muhamamdiyah Bima yang membuka layanan kesehatan dan dapur umum dapat segera dilaksanakan.

“Obat-obatan menjadi kebutuhan mendesak harus segera ada karena instalasi farmasi RS PKU Muhamamdiyah Bima terendam banjir” papar Imran Syafruddin, Wakil Direktur RS PKU Muhammadiyah Bantul dalam keterangannya.

Rencananya Senin (26/12) hari ini, MDMC NTB akan kembali mengirimkan relawan sebanyak 10 orang untuk menggantikan tim relawan yang telah tiba di lokasi sejak Kamis lalu. Hal ini dilakukan agar relawan tetap terjaga kondisi kesehatannya.

Sumber : muhammadiyah.or.id

Hajriyanto : MDMC dan Lazismu Bagaikan Dua Keping Mata Uang

JAKARTA- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) hari ini telah berkembang dengan maju dan sangat pesat sehingga menjadi lembaga penanggulangan becana terbesar di Indonesia di luar milik pemerintah. Hal itu diungkapkan Hajariyanto Y Thohari, Ketua PP Muhamamdiyah ketika ditemui redaksi muhammadiyah.id, Jum’at (23/12).

Mantan wakil ketua MPR RI periode 2009-2014 ini menjelaskan bahwa kemajuan MDMC didukung oleh dua faktor yang menjadi dasar gerakannya selama ini yakni faktor Ideologis dan faktor organsisasi Muhamamdiyah yang sudah merata di seluruh Indonesia.

“Secara ideologis MDMC ini merupakan kelanjutan langsung dari ideologi PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem), jadi penerus spirit PKO-nya KH Ahmad Dahlan itu MDMC, penerus ideologi Al-Maun-nya  KH Ahmad DAhlan itu MDMC, walhasil MDMC adalah kegiatan dan gerakan Muhammadiyah yang paling otentik,” paparnya.

Kedua, MDMC didukung oleh faktor organsisasi Muhamamdiyah yang sudah merata di seluruh Indonesia. “Maka MDMC sangat cepat dan sangat lancar dalam membentuk satuan-satuan tugas pertolongan karena didukung oleh faktor infrastruktur Muhammadiyah dari pusat, wilayah, daerah, cabang, ranting, dan juga amal usaha Muhammadiyah terutama di bidang kesehatan dan pendidikan” lanjut Hajri.

Dalam penanggulangan bencana, Hajriyanto menambahkan,  peran MDMC juga didukung oleh Lazismu yang selain mempunyai tugas tunggal, yakni menghimpun zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. juga menyediakan pendanaan bagi kegiatan-kegiatan MDMC.

Menurutnya MDMC merupakan ujung tombak yang melakukan aksi-aksi dan bantuan pertolongan di lapangan sementara Lazismu sebagai penyedia dana dalam mendukung akifitas tersebut. 

“Walhasil MDMC dan Lazismu seperti dua keping mata uang, Lazismu sebagai penyedia dana sekaligus merupakan motor yang menghimpun dana itu dari zakat, infaq, shadaqah dan MDMC adalah ujung tombak yang bekerja di lapangan dari tahap tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi,” jelas Hajriyanto.

Hajriyanto juga berharap, ke depannya MDMC tidak perlu dan bahkan tidak diperbolehkan mencari dana, demikian juga Lazismu tidak perlu melaksanakan program tetapi bekerja tunggal menghimpuan zakat infaq dan shadaqah, sehingga pada 2017-2018 pembagian kerja dan tugas Lazismu dan MDMC akan menjadi kongkrit. 

Sumber : muhammadiyah.or.id

Busyro Muqoddas Sampaikan Persoalan Kekinian Bangsa pada Kajian Ahad Pagi

YOGYAKARTA – Menurut Busyro Muqoddas, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Indonesia pada dasarnya merupakan “taman surga” yang telah diberkahi oleh Allah dengan limpahan Sumber Daya Alam (SDA).

Namun, situasi yang terjadi saat ini hasil dari SDA tersebut tidak sepenuhnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. “SDA yang berlimpah tersebut saat ini hanya dinikmati oleh segelintir orang saja yang memiliki kekuasaan,” ujar Busyro, Ahad (25/12) dalam acara Kajian Rutin Ahad Pagi yang digelar di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan mengangkat tema "Menggali Hikmah dari Persoalan Kekinian Bangsa".

Sedangkan, dalam Al-Quran surah Al-A’raf ayat 10 telah disebutkan bahwa Allah telah menempatkan kamu sekalian (umat manusia) di muka bumi dengan penghidupan, namun amat sedikitlah umat manusia bersyukur.

“Ketidak bersyukuran umat manusia di Indonesia saat ini dapat dilihat dari semakin besarnya angka korupsi yang terjadi di berbagai sektor di Indonesia,” terang Busyro.

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut memaparkan, dari data tahun 2014 aliran dana korupsi di Indonesia telah mencapai 227,75 triliun rupiah. Dari aliran dana korupsi tersebut angka yang paling tinggi yaitu bersumber dari pertambagan, dengan angka korupsi mencapai 23,89 triliun rupiah.

“Dengan angka korupsi tersebut, Indonesia saat ini berada di peringkat ketujuh negara terkorupsi di dunia, berdasarkan data pada tahun 2003 hingga 2014,” ujar Busyro.

Uang haram tersebut, menurut Busyro bukan lah berasalah dari upaya kerja keras, dan kerja cerdas para elit-elit bangsa. “Para pelaku korupsi tersebut seharusnya malu dengan pekerja buruh, yang dalam hidupnya mengamalkan prinsip kerja keras dan kerja cerdas dalam mencari nafkah,” ucapnya.

Sumber : muhammadiyah.or.id

Muhadjir : Muhammadiyah Terus Berupaya Tawarkan Sistem Pendidikan Alternatif

JAKARTA– Tahun 2016 menjadi salah tahun cemerlang bagi Muhammadiyah, karena di tahun ini banyak kemajuan yang diraih oleh Muhammadiyah terutama dalam bidang pendidikan, baik pada level perguruan tinggi, dasar menengah maupun sektor pendidikan anak usia dini atau PAUD.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir Effendi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ketika ditemui redaksi Muhammadiyah.or.id di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya 62 Jakarta, Jum’at (23/12).

“Muhammadiyah sudah bergeser tidak lagi terlalu terkonsentrasi kepada peserta didik dari keluarga yang tidak mampu, karena itu memang sekarang sudah diambil alih oleh negara,” papar Muhadjir.

Menurut Muhadjir yang juga Ketua Pimpinan PusatMuhammadiyah tersebut, Muhammadiyah harus bergeser posisinya dalam menawarkan sistem pendidikan yang sifatnya alternatif, baik alternatif untuk sekolah negeri maupun untuk sekolah swasta yang lain.

“Maka dituntut adanya branded dari Muhammadiyah, dan ini kita pacu sehingga Muhammadiyah bukan lagi tempat untuk menampung orang-orang yang tidak mampu yang tidak mendapatkan akses pendidikan secara baik, tetapi menjadi pilihan dari masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan yang memang memiliki taste seperti yang ditawarkan oleh Muhammadiyah,” pungkasnya.

Meski demikian Muhadjir bependapat bahwa Muhammadiyah tetap akan memberikan ruang yang cukup untuk keluarga-keluarga yang tidak mampu dalam mengakses pendidikan yang baik.

“Tetap dilayani oleh sekolah Muhammadiyah mungkin melalui pendidikan gratis atau subsidi silang dengan siswa-siswa yang lain yang kebetulan ditakdirkan oleh tuhan menjadi kalangan keluarga yang mampu,” tutup Muhadjir. 

Sumber : muhammadiyah.or.id

Siap Bersaing Dengan Media Online Mainstream, MPI PP Muhammadiyah Luncurkan Menara62.com

JAKARTA - Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah meluncurkan portal menara62.com.

Peluncuran kanal tersebut resmi diluncurkan Jum’at (23/12), di Aula KH. Ahmad Dahlan Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya 62 Jakarta.

Peluncuran yang dilakukan ba’da shalat jumat itu dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Muhadjir Effendy dan juga jajaran Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah diantaranya Prof. Dadang Kahmad, Hajriyanto Y. Thohari, Dr. Anwar Abbas serta Sekretaris Umum Dr. Abdul Mu'ti.

Imam Prihadiyoko pemimpin redaksi menara62.com dalam sambutannya  mengatakan bahwa Muhammadiyah memiliki potensi yang besar dalam penguasaan media.

“Ada harapan besar bahwa menara62.com menjadi portal berita terbesar di Indonesia mengalahkan detik.com dan kompas. Salah satu yang istimewa dari menara62.com adalah sistem portal berbayar dan berharap pada satu semester akan tercatat 100.000 register”, kata Imam.

Pada kesempatan yang Muchlas MT, Ketua MPI PP Muhammadiyah berharap dengan adanya portal berita ini maka dapat memberikan kontribusi kepada Muhammadiyah.

“Kami juga berhadap semua elemen dapat membantu media ini sehingga menjadi kebanggan persyarikatan”, pungkasnya.

Wakil Rektor I UAD Yogyakarta ini menambahkan Portal ini nantinya akan memanfaatkan jaringan Muhammadiyah seluruh indonesia sebagai modal untuk bersaing dengan portal berita nasional lainnya dan itu merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki menara62.com.

Sumber : muhammadiyah.or.id

Din : Umat Islam Saat Ini Belum Tampil Sebagai Tuan di Rumah Sendiri

YOGYAKARTA – Umat Islam di dunia maupun di Indonesia saat ini menurut Din Syamsuddin, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015 belum mampu menghadirkan kehidupan yang berkemajuan, dan belum mampu menampilkan dinamika kebudayaan, peradaban, sebagaimana telah dilakukan oleh umat Islam pada abad-abad sebelumnya.

“Ketika umat Islam dulu mampu memberikan supermasi peradaban dunia, dan berhasil memberikan penemuan-penemuan mutakhir, baik dalam bidang kesehatan, ekonomi, maupun sosial. Namun hal tersebut tidak lagi ditemukan pada umat Islam saat ini,” ujar Din, Senin (26/12) malam, ketika mengisi Tabligh Akbar dalam rangka Milad Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ke 56 di Islamic Center UAD.

Penyebab dari permasalahan yang ada, menurut Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu tersebut, umat Islam saat ini belum tampil sebagai tuan di rumah sendiri. “Saat ini dalam menghadapi suatu permasalahan, umat Islam kerap menyalahkan pihak-pihak eksternal, namun cobalah untuk muhasabah, koreksi lah diri masing-masing,” ucap Din.

“Jika kita hanya mampu menuduh, maka kita tidak akan pernah bisa membangun diri,” tegas Din.

Padahal menurut Din, jika umat Islam bersatu, pihak-pihak luar tidak akan pernah mampu menggoyahkan kekuatan umat Islam. “Namun sayangnya umat Islam saat ini belum bersatu, yang ada hanya berseteru antar sesama umat Islam,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Din mengajak kepada seluruh warga Muhammadiyah dan umat Islam di Indonesia untuk bersama-sama tampil sebagai umat Islam yang memiliki sumber daya manusia (sdm) yang berkualitas. “Mari bersama-sama kita tingkatkan kualitas diri, dan juga kualitas berfikir, agar kita mampu menjadi umat Islam yang menang,” tutup Din.

Sumber : muhammadiyah.or.id

Sabtu, 01 Oktober 2016

Selamat Tahun Baru Islam



إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al-Baqarah 2:218)

Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kebayoran Lama
mengucapkan

SELAMAT TAHUN BARU ISLAM
1 MUHARRAM 1438 H

Jadikanlah di hari Tahun Baru Islam ini menjadi hijrahnya kita dari yang buruk ke yang lebih baik dari sebelumnya

#tahunbaruislam #1438H #hijrah #salamaksi5jari #ipmkeblama

Selasa, 27 September 2016

"Kita Adalah Saudara"


Assalamualaikum wr wb

"KITA ADALAH SAUDARA"

LPB MUH. KEB. LAMA Bekerjasama dengan PC IPM KEB LAMA membuka posko bencana alam di depan sekretariat PC IPM KEB LAMA (Bawah masjid Nurul Amal) untuk penggalangan bantuan, baik berupa Dana maupan Barang yang nantinya aka disalurkan ke LOKASI BENCANA DI GARUT, SUMEDANG dan sekitarnya.

" Sedikit kepeduliaan kita, Besar untuk Mereka"

Contact Person 
Ambar ( 08974842519 )
Wahyu (08561685171)

Note: harap di sebarluaskan info demi saudara kita. Posko kami buka mulai tgl 27 September 2016 (hari ini) sampai 28 September 2016 (Besok)

Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun
Wassalamualaikum. wr.wb

Minggu, 11 September 2016

Selamat Hari Raya Idul Adha 1437 H


SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 10 DZULHIJJAH 1437 H

MARI BERKORBAN SEBAGIAN REZEKI KITA UNTUK MEREKA YANG MEMBUTUHKAN

Allah SWT berfirman:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
"Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)."
(QS. Al-Kausar: Ayat 2)

Kamis, 08 September 2016

Haedar Nashir : Kesenjangan Sosial Merupakan Bagian dari Luruhnya Bangsa Indonesia


MUHAMMADIYAH.OR.ID, BENGKULU- Saat ini bangsa Indonesia tengah mengalami peluruhan nilai-nilai kebangsaan, baik dari segi pondasi cita-cita berbangsa, maupun nilai-nilai karakter bangsa.

“Kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia saat ini merupakan bagian dari luruhnya nilai-nilai kebangsaan dan karakter bangsa,” ucap Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, Selasa malam (6/9) dalam Pembukaan Rapat Koordinasi (Rakornas) Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Muhammadiyah di Gedung Semarak, Provinsi Bengkulu.

“Kalau kita memiliki energi positif untuk memecahkan masalah kesenjangan sosial ini dengan berbagi dengan bangsa lain, saya yakin masalah ini akan terpecahkan,” ucap Haedar.

Kembali dilanjutkan oleh Haedar, luruhnya nilai-nilai solidaritas turut mempengaruhi kesenjangan sosial. “Mereka yang memiliki aset dan harta yang berlebih saat ini kurang memiliki rasa untuk berbagi, rasa solidaritas kebangsaannya telah pudar. Namun selalu mengeruk keuntungan sebesar-besarnya,” lanjut Haedar.

“Jika kesenjangan sosial terus dibiarkan akan mengakibatkan keresahan di masyarakat,” ujar Haedar.

Kembali ditambahkan Haedar, bangsa ini akan berkemajuan jika kepemimpinan di tubuh bangsa ini dari pusat hingga daerah memiliki pemikiran yang propetif dan transformatif, yaitu kepemimpinan yang sadar akan nilai-nilai berharga di dalam kehidupan berbangsa, termasuk nilai-nilai agama, dan nilai-nilai pancasila.

Seorang pemimpin harus memiliki tiga hal penting, Pertama yaitu mampu memobilisasi kemampuan yang dimiliki oleh daerah dan bangsa. “Kedua yaitu kepemimpinan yang memiliki agenda perubahan, yaitu pemimpin yang mengetahui posisi dimana dia berada, dan bagaimana dia bergerak kedepan, bukan sekedar kepemimpinan yang pragmatis,” ucap Haedar.

Ketiga yaitu kepemimpinan yang mampu memproyeksikan masa depan. “Hal ini berhubungan dengan visi, mau dibawa kemana bangsa ini,” tambah Haedar.

Selain itu, Haedar mengungkapkan, Muhammadiyah hadir untuk mencerahkan umat dan bangsa dengan spirit yang dinamis. “Muhammadiyah terus bergerak dan tumbuh kembang sebagai organisasi besar, dibalik kekurangan yang dimiliki, Muhammadiyah akan terus mengambil peran dalam mengentaskan kesenjangan dan luruhnya nilai-nilai kebangsaan yang terjadi,” tutup Haedar.

Pengajian Inovatif Bantu Kembangkan Cabang dan Ranting Muhammadiyah di Daerah


MUHAMMADIYAH.OR.ID, BENGKULU- Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Muhammadiyah saat ini tengah gencar mengembangkan Cabang dan Ranting Muhammadiyah di daerah-daerah, guna dapat menyalurkan dakwah Muhammadiyah lebih luas.

Cara yang dapat dilakukan LPCR dalam mengembangkan cabang dan ranting di daerah yaitu dengan menghidupkan pengajian, seperti disampaikan Ahmad Dahlan Rais, Ketua PP Muhammadiyah, Rabu (7/9) dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) LPCR di Bengkulu.

“Pengajian merupakan cara lama yang telah digunakan oleh Muhammadiyah dalam menyebarkan dakwah, dan melalui pengajian ini dirasa cukup efektif,” ucap Dahlan.

Kembali dilanjutkan oleh Dahlan, harus ada konsep pembaharuan di pengajian-pengajian yang diselenggarakan, jangan lah pengajian yang monoton.

“Pengajian yang memiliki kreatifitas dan inovatif dan menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat, jika pengajiannya monoton maka akan semakin ditinggalkan,” tutur Dahlan.

Kembali ditambahkan Dahlan, kehadiran LPCR positif, sedikit banyak dapat menggerakan, “Lomba ranting, cabang dan daerah semakin ada perkembangan, semakin ada kriteria, dan LPCR harus tetap konsisten dalam melakukan pengembangan cabang dan ranting ini,” tutup Dahlan. 

Selasa, 06 September 2016

Sambut dan Sukseskan !!!


Sambut dan Sukseskan !!!

MUKTAMAR XX IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
"Menggerakan Daya Kreatif, Mendorong Generasi Berkemajuan"

Samarinda, 12 - 16 Shafar 1438 H / 12 - 16 November 2016 M

#salamaksi #ipmkeblama

Selamat Ketua Terpilih Periode 2015 - 2020


Selamat kepada ayahanda-ayahanda yang sukses bermusyawarah. Dan Selamat pula kepada Ayahanda Sukhaemi menjadi Ketua Terpilih PC Muhammadiyah Kebayoran Lama Masa Jabatan 2015 - 2020
#salamaksi #ipmkeblama

Selasa, 09 Agustus 2016

Pelajar Muhammadiyah - Music Video


PC IPM Kebayoran Lama and L-Qalam Picture proudly present
Music Video "Pelajar Muhammadiyah"
Now on Youtube
https://youtu.be/TU_hBpVarlk
Jangan lupa tonton, like, coment, share dan subcribe. Semoga menginspirasi penonton semua.
#salamaksi #salam5jari #ipmjaya

Short Film - Anak Panah Mentari


PC IPM Kebayoran Lama and L-Qalam Picture proudly present
Short Film "Anak Panah Mentari"
Now on Youtube
https://youtu.be/bUKPEMPEPAo
Jangan lupa tonton, like, coment, share dan subcribe. Semoga menginspirasi penonton semua.
‪#‎salamaksi‬ ‪#‎salam5jari‬ ‪#‎ipmjaya‬

MUHAMMADIYAH EXPO 2016


Assalamualaikum wr.wb

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kebayoran Lama proudly present

MUHAMMADIYAH EXPO 2016
Let's join with us
"Gerakan pencerahan menuju Kebayoran Lama yang berkemajuan"

Waktu dan tempat: Sabtu, 20 Agustus 2016

Kegiatan ini terdiri dari:
-Bakti Sosial (paket sembako gratis)
-Cek kesehatan gratis
-Kompetisi Stand Up Comedy (info lebih lanjut klik http://www.ipmkeblama.or.id/p/standupcomu-2016.html)
-Konser amal
-Bazar murah meriah

Yukkkk buruaann datang sebelum ketinggalan

Contact Person:
-Wahyu Mulyono: 08561685171
-Arif Hidayat: 085775241188
-Alfiana Yulianti: 089602523646

Nuun Walqolami Wamaa Yasthuruun
Wassalamualaikum wr.wb
‪#‎salamaksi‬ ‪#‎salam5jari‬ ‪#‎ipmjaya‬

Selasa, 28 Juni 2016

First Posting

Selamat Datang di Blog Resmi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kebayoran Lama